Tugas utama kimia analitik adalah menjawab tentang apa dan berapa jumlah senyawa yang terkandung dalam suatu zat. Zat yang dianalisis...

Kimia Analitik dan Ruang Lingkupnya

/
0 Comments


Tugas utama kimia analitik adalah menjawab tentang apa dan berapa jumlah senyawa yang terkandung dalam suatu zat. Zat yang dianalisis disebut analit. Berdasarkan tujuan analisisnya, analisis dibedakan menjadi dua topik utama yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

(1) Analisis kualitatif menjawab tentang pertanyaan apa saja yang terkandung dalam suatu zat. Analisis kualitatif hanya berfokus pada mengetahui jenis senyawa. Contoh : analisis untuk mengetahui jenis ion yang terdapat dalam air laut.

(2) Analisis kuantitatif menjawab pertanyaan tentang berapa kandungan suatu senyawa. Analisis kuantitatif baru bisa dilakukan setelah dilakukan analisis kualitatif. Dewasa ini analisis kuantitatif penting untuk dilakukan. Contoh analisis kuantitatif adalah mengetahui kadar ion Cl- dalam air laut.

Baik analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif sama-sama penting dilakukan. Analisis kualitatif dan analisis kuantitatif adalah roh utama kimia analitik. Kimia analitik juga bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan metode analisisnya, yaitu : analisis konvensional dan analisis modern/instrumental.

(1) Analisis konvensional berkaitan dengan  kegiatan umum yang dilakukan dalam kimia seperti menimbang dan mengamati. Analisis konvensional berlandaskan pada prinsip kimia. Peranan stoikiometr sangat vital dalam analisis konvensional. Karena analisis konvensional menggunakan panca indera manusia sebagai alat analisis maka berakibat pada jenis sampel dan jumlah sampel yang besar. Penggunaan indikator juga penting dalam analisis konvensional agar perubahan kimia dapat diamati. Beberapa teknik analisis konvensional yang lazim digunakan antara lain : titrimetri dan gravimetri.



(2) Analisis modern berkaitan dengan penggunaan alat-alat modern/instrumen dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu, analisis modern seringkali disebut sebagai analisis instrumental. Analisis modern didasarkan pada penggunaan prinsip fisika. Jumlah sampel yang digunakan dalam analisis modern relatif kecil. Kevalidan hasil analisis bergantung pada keandalan instrument. Untuk menjamin bahwa alat dalam kondisi yang andal, biasanya digunakan sampel pembanding. Kelemahan dari analisis modern adalah penggunaan sampel yang harus murni. Jika terdapat pengotor dalam sampel maka berakibat besar pada hasil analisis karena kepekaan instrumen yang tinggi. Belakangan ini analisis modern lebih banyak dipilih karena kecepatan dan keakuratan hasil analisis. Beberapa metode analisis modern yang populer antara lain : UV-Vis, Spektroskopi IR, Elektrimetri, dan NMR.





-dari berbagai sumber


You may also like

Tidak ada komentar:

Silahkan berkomentar secara sopan dan tidak melanggar etika. Komentar yang berbau spam akan langsung saya hapus.