Sinyal analitik merupakan dasar dari instrumentasi. Sinyal analitik bersifat spesifik, artinya setiap molekul atau senyawa akan memberikan r...

Sinyal Analitik dan Instrumentasi

/
0 Comments
Sinyal analitik merupakan dasar dari instrumentasi. Sinyal analitik bersifat spesifik, artinya setiap molekul atau senyawa akan memberikan respon yang berbeda jika diberi sinyal analitik. respon yang khas tersebut merupakan prinsip utama instrumentasi. Sinyal analitik banyak sekali jenisnya, antara lain hambatan, daya hantar, potensial, hamburan, serapan, dan lain-lain.


Cahaya tampak merupakan sinyal analitik dalam UV-Vis (sumber : Wikipedia)

Sinyal analitik dihasilkan oleh penghasil sinyal. Sinyal kemudian difilter agar diperoleh sinyal yang sesuai dengan yang diharapkan. Sinyal yang diharapkan adalah sinyal yang peka terhadap molekul/senyawa yang menjadi objek analisis. Diagram mengenai prinsip kerja sinyal analitik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Instrumen analisis. Stimulus merupakan sinyal analitik. (sumber : Wikipedia)

Pada gambar di atas, cahaya, panas, arus, dan beda potensial merupakan sinyal analitik. Sinyal analitik yang sesuai kemudian diberikan ke sampel (sinyal masuk/in). Setelah mengenai sampel kemudian sinyal menuju ke detektor (sinyal keluar/out). Detektor bertugas mengubah sinyal analitik menjadi arus listrik. Selanjutnya arus listrik tersebut diproses di prosesor sinyal untuk dikuatkan dan/atau dirubah menjadi data digital. Data digital kemudian dikeluarkan dalam bentuk grafik oleh komputer.

Perbedaan antara sinyal masuk dan sinyal keluar disebabkan oleh adanya pengaruh sampel. Pengaruh tersebut bersifat khas untuk setiap senyawa/molekul. Hal itulah yang menjadi dasar intrumentasi. Berikut ini adalah contoh cahaya sebagai sinyal analitik : klik disini


-dari berbagai sumber


You may also like

Tidak ada komentar:

Silahkan berkomentar secara sopan dan tidak melanggar etika. Komentar yang berbau spam akan langsung saya hapus.