Formalin merupakan salah satu bahan pengawet yang cukup populer. Formalin lazimnya digunakan untuk mengawetkan mayat. Formalin akhir-akhir i...

Cara Menghilangkan Formalin Pada Ikan

/
0 Comments
Formalin merupakan salah satu bahan pengawet yang cukup populer. Formalin lazimnya digunakan untuk mengawetkan mayat. Formalin akhir-akhir ini menjadi sorotan lantaran beberapa oknum pedagang nakal menggunakannya untuk mengawetkan makanan. Ikan merupakan salah satu makanan yang patut diwaspadai mengandung formalin. Beberapa makanan yang patut diwaspadai mengandung formalin antara lain tahu, bakso, dan mie.

Ikan (Wikimedia Commons)


Formaldehida atau formalin (memiliki nama ilmiah metanal), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang dalam bentuk gas atau cair dikenal sebagai formalin, sedangkan dalam bentuk padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida pertama kali disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov pada tahun 1859, tapi diidentifikasi lebih lanjut oleh Hoffman pada tahun 1867.

Struktur 3D Formalin

Formalin dapat menyerang protein. Penggunaan dalam dosis tinggi dapat pula menyebabkan kanker. Menurut International Proggrame on Chemical Safety (IPCS), batas toleransi formalin yang dapat diterima oleh tubuh 0,1 mg perliter (minuman), dan 0,2 mg perliter (makanan). Lebih sedikit dari batas tersebut maka akan menyebabkan kepala pusing.

Dampak formalin bagi tubuh manusia : (1) Kulit: kulit kemerahan, kulit speerti terbakar, alergi kulit. (2) Mata: iritatif, mata merah, berair, kebutaan. (3) Hidung: mimisan. (4) Saluran pernafasan : sesak nafas suara seraj, batuk kronis, sakit tenggorokan. (5) Saluran pencernaan : iritatif lambung, mual muntah, mulas. (6) Hati: kerusakan hati. (7) Paru-paru: radang paru. (8) Saraf: sakit kepala, lemas, susah tidur, sukar konsentrasi. (9) Ginjal: kerusakan ginjal. (10) Organ reproduksi: kerusakan testis, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder.

Mengingat bahaya penggunaan formalin tersebut maka perlu dilakukan upaya untuk menghilangkan formalin. Upaya pengurangan atau penghilangan formalin disebut deformalinisasi. Untuk proses deformalinisasi ikan asin misalnya, dapat dilakukan dengan cara merendam ikan asin tersebut dalam tiga macam larutan, yakni air, air garam dan air leri. Perendaman dalam air selama 60 menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25 persen, dengan air leri mencapai 66,03 persen, sedang pada air garam hingga 89,53 persen.

Pada ikan segar dapat dilakukan dengan cara merendam ikan dalam larutan cuka 5% selama 15 menit. Selain untuk ikan, deformalinisasi juga dapat dilakukan untuk tahu dan mie. Cara menghilangkan formalin pada tahu cukup dilakukan perebusan sebelum penggorengan. Sedangkan pada mie, penghilangan formalin dilakukan dengan cara perendaman pada air panas selama 30 menit.

Selamat mencoba,

~ salam tahu anget (tanpa formalin)


Sumber :
http://old.its.ac.id/berita.php?nomer=2689
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2012/06/11/ini-10-bahaya-formalin-dari-ujung-rambut-sampai-kaki


You may also like

Tidak ada komentar:

Silahkan berkomentar secara sopan dan tidak melanggar etika. Komentar yang berbau spam akan langsung saya hapus.