Pagi sudah menunjukkan pukul 11 siang saat saya dan beberapa teman sampai di salah satu SD Negeri di wilayah Kabupaten Kediri. Dibutuhkan w...

Tantangan Terbuka Mengajar Sehari di SD Wilayah Kediri

/
0 Comments
Pagi sudah menunjukkan pukul 11 siang saat saya dan beberapa teman sampai di salah satu SD Negeri di wilayah Kabupaten Kediri. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam dari pusat Kota Kediri untuk bisa sampai ke SD tersebut. Hamparan kebun dan sebuah cagar alam turut kami lewati saat perjalanan ke sana.

SD tersebut tak nampak seperti sebuah SD pada umumnya. Siswanya tergolong sedikit, sekitar 10-an siswa per kelas. Jumlah guru juga terbatas, tercatat hanya ada 4 PNS yang ditempatkan di sana sisanya adalah guru sukarelawan. Bahkan kepala SD ikut mengajar untuk memenuhi kekurangan guru. Yang membuat saya miris adalah kondisi bangunan fisik sekolah tersebut.

Atap terpal menjadi pelindung anak-anak dari panas dan hujan. "Kalau hujan ini kondisinya bagaimana bu?", tanya saya kepada dua orang guru yang sedang memandu kami. "Ya bocor mas, air hujan netes-netes. Ruang kelas tidak bisa dipake lagi", kata salah satu guru tersebut. Atap sengaja diganti terpal karena atap yang lama hampir roboh dimakan usia. Pihak sekolah tidak mau mengambil resiko membahayakan siswa.

Mereka tetap asyik belajar meskipun di bawah terpal (dokpri)

Perhatian saya tertarik pada seorang guru yang sedang asik duduk di depan ruang kepsek. Rupanya guru tersebut sedang demonstrasi membakar sampah dengan alat pembakar sederhana. "Sekolah ini tidak pernah mendapat bantuan pak?", tanya saya agak kepo. Beliau menjelaskan bahwa jumlah murid yang sedikit menjadi penyebab sulitnya memperoleh bantuan. Tapi beliau juga mengatakan bahwa bulan April akan mendapat bantuan dari pemerintah. Saya pun mengangguk lega.

Begituah kondisi pendidikan di beberapa sudut wilayah Kediri. Buruknya fasilitas, sulitnya akses pendidikan, dan serta lingkungan yang apatis menyebabkan anak-anak kehilangan semangat belajarnya. Oleh karena itu tercetuslah ide gerakan sehari mengajar di SD wilayah Kediri yang bernama Kelas Inspirasi Kediri. Gerakan Kelas Inspirasi Kediri saat ini telah memasuki tahun ketiga. Melalui kegiatan Kelas Inspirasi Kediri diharapkan siswa SD seperti yang saya kunjungi tersebut semakin termotivasi untuk meraih cita-cita.

Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Tujuan dari Kelas Inspirasi ini ada dua, yaitu menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas, dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita.

Syarat untuk menjadi relawan pengajar sangat mudah, (1) pendidikan minimal S1, (2) telah menjalankan profesi sekitar 2 tahun, (2) bersedia hadir pada saat hari inspirasi tanggal 4 Mei 2015. MELALUI TULISAN INI SAYA MENANTANG ANDA PARA PROFESIONAL UNTUK TURUN LANGSUNG SEHARI MENGAJAR DI SD MARJINAL WILAYAH KEDIRI. Cara daftarnya sangat mudah tinggal klik http://kelasinspirasi.org/?page=form_pengajar lalu isikan data Anda. Info selengkapnya bisa menghubungi Facebook Kelas Inspirasi Kediri atau mention Twitter @KI_Kediri. Saya tunggu partisipasi Anda.

"Bagi Anda hanya satu hari cuti bekerja, namun bagi murid-murid itu bisa menjadi hari yang menginspirasi mereka seumur hidup. Berbagi cerita, pengetahuan, dan pengalaman untuk menjadi cita-cita dan mimpi mereka."


You may also like

Tidak ada komentar:

Silahkan berkomentar secara sopan dan tidak melanggar etika. Komentar yang berbau spam akan langsung saya hapus.