Pertama kali saya menggunakan Linux sekitar dua tahun yang lalu, ketika saya membeli laptop baru. Laptop yang saya beli adalah laptop Dell ...

Pengalaman Menggunakan Linux

/
2 Comments
Pertama kali saya menggunakan Linux sekitar dua tahun yang lalu, ketika saya membeli laptop baru. Laptop yang saya beli adalah laptop Dell 3000 series tipe 3442 yang dibundle dengan Ubuntu 12.04 (Precise Pangolin). Saat pertama kali kenal dengan Ubuntu 12.04 saya langsung jatuh cinta dengan Linux karena menurut saya benar-benar out of the box.

Tampilan desktop laptop saya, wallpaper GoT dapat gratis dari HBO.

Awal Menggunakan Linux

Awal-awal menggunakan Linux rasanya berat sekali. Hal ini bisa dimaklumi karena saya sudah terbiasa dengan Windows. Selain masalah kebiasaan, muncul lagi masalah teknis lain yaitu Wifi yang tidak berfungsi. Bagi saya, internet ibarat nyawa sebuah komputer. Setelah browsing sana-sini menggunakan smartphone, akhirnya saya menemukan permasalahannya. Ternyata saya belum mengaktifkan drivernya. -_-

Permasalahan tidak berhenti sampai di situ. Hal yang cukup menyita waktu dan membuat was-was adalah tentang kompatibilitas software. Hampir semua perangkat lunak di Ubuntu menggunakan lisensi sumber terbuka (meskipun ada beberapa yang propietary). Misalnya perangkat lunak pengolah dokumen di Ubuntu secara default menggunakan LibreOffice Writer. Meskipun LibreOffice Writer memiliki kompatibilitas yang tinggi dengan MS Words, tapi tetap saja pada beberapa kasus dokumen yang saya buat morat-marit gak karuan.

Tampilan antarmuka LibreOffice

Nyaman Dengan Linux

Pada awalnya memang sengsara, tetapi lama-lama menjadi terbiasa. Linux ternyata memberi berbagai macam kelebihan yang tidak saya temukan di Windows. Yang paling membuat saya nyaman adalah mengenai biaya. Menggunakan Linux benar-benar gratis. Saya tidak perlu khawatir dengan legalitas perangkat lunak yang saya gunakan. Sesuatu yang halal itu memang lebih nyaman. Jadi kepengen segera menghalalin kamu, ciye-ciye :D

Launcher a.k.a menu

Mencoba Berbagai Distro

Distro itu ibaratnya adalah produk akhir Linux yang dilempar ke konsumen. Distro banyak sekali macamnya. Ada distro lokal, ada pula distro global. Ada distro untuk hacker, ada distro untuk pengguna kantoran, bahkan ada pula distro yang dibuat khusus untuk balita/anak-anak. Jika Anda ingin mengetahui berbagai macam distro, anda bisa mengunjungi situs Distrowatch.

Seperti kebanyakan pengguna Linux yang lain, saya juga tertarik menggunakan beberapa distro. Distro yang sudah saya coba antara lain, Ubuntu, Ubuntu Mate, Kubuntu, Lubuntu, LXLE, Fedora, dan Xubuntu. Dari semua distro tersebut, saya akhirnya memantapkan pilihan pada Xubuntu. Alasannya Xubuntu lebih ringan dengan fitur yang cukup lengkap.

Penggunaan RAM

Kesimpulan

I Love Linux :)


You may also like

2 komentar:

Silahkan berkomentar secara sopan dan tidak melanggar etika. Komentar yang berbau spam akan langsung saya hapus.