MERDEKA! Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-69. Bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI, Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) mer...

Domain Anything.ID Masih Belum Merdeka

/
4 Comments
MERDEKA! Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-69. Bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI, Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) merilis secara terbuka domain anything.id. Proses rilis terbuka tersebut sebelumnya telah melalui sejumlah periode antara lain Sunrise, Grandfather dan Landrush. Periode Sunrise khusus untuk pemegang merk, periode Grandfather khusus untuk pemegang DTD .id, sedangkan periode Landrush khusus untuk umum dengan penawaran tertinggi. Periode Landrush sudah berakhir 15 Agustus yang lalu.

Bangga pakai .id (Kompas.com)

Anything.id masih belum merdeka?

Harus diakui bahwa domain anything.id merupakan sebuah terobosan yang positif. Namun ada satu kendala yang mengurangi antusiasme masyarakat untuk menggunakan domain anything.id yaitu masalah "harga". Harga domain Anything.id untuk masyarakat umum dipatok Rp. 500.000,-/tahun (belum termasuk PPN 10%). Jumlah tersebut tentu tidak menjadi masalah bagi perusahaan, organisasi, institusi, marketer maupun para eksekutif. Tapi bagi blogger yang alakadarnya seperti penulis*, harga anything.id masih terasa mahal. Sebagai perbandingan, harga domain populer seperti com net org hanya sekitar Rp. 120.000-an/tahun lengkap dengan fitur proteksi whois, DNS Management dan segala macam tetek-bengeknya. Jadi anything.id setara dengan empat buah domain populer yang lain. Sungguh sangat WOW.

Tanggapan Pandi

Pada bulan Februari yang lalu Blogger Mukhtar Amin mempublikasikan artikel yang berjudul “Mahal, Blogger Kecewa Harga Domain Anything.ID” di iReporter Merdeka.com. Sesaat kemudian akun Pandi memberi penjelasan di kolom komentar sebagai berikut :


  1. Usulan harga Domain Tingkat TInggi (DTT) .id yang populer dengan sebutan anything.id telah melalui prosedur yang ditetapkan oleh Forum Nama Domain Indonesia sebagai pemangku kebijakan tertinggi nama domain internet di Indonesia. Usulan ini telah melewati uji publik secara online (di milis dot-id) dan offline (Diskusi Umum Terbuka) sebelum akhirnya disahkan oleh Forum Nama Domain Indonesia melalui pembahasan dan pertimbangan panjang dalam lima kali rapat. 
  2. Biaya penggunaan DTT di kebanyakan negara memang premium dibandingkan dengan Domain Tingkat Dua (DTD)-nya. Silakan dibandingkan dengan .au, .sg, .my, atau .hk. 
  3. Anything.id dapat digunakan mulai 17 Agustus 2014 dengan biaya penggunaan Rp 500 ribu setahun (sebelum PPN). 
  4. Saat ini tengah dijalankan periode-periode prioritas, dimulai dengan prioritas untuk pemegang merek yang terdaftar di Ditjen HKI Kementerian Hukum dan HAM. Biaya administrasi dan akuisisi yang diterapkan pada periode-periode prioritas, tidak akan diterapkan setelah 17 Agustus 2014. 
  5. Kalau DTT .id dirasa mahal, PANDI menyediakan DTD-DTD yang sangat terjangkau. Selain co.id yang Rp 100 ribu, DTD lain hanya Rp 50 ribu. Untuk blogger, kami sarankan menggunakan DTD my.id yang hanya Rp 50 ribu setahun (sebelum PPN). 
  6. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang DTT .id silakan kunjungi www.domain.id atau silakan berkorespondensi melalui email info@domain.id


Benarkah anything.id lebih murah?

Sebagai contoh perbandingan adalah domain .my milik negara tetangga Malaysia yang menerapkan syarat ketat bagi pemiliknya (mirip kebijakan domain .id). Domain .my di situs Exabytes.my dijual paling mahal RM 120 atau Rp 442.219. Bahkan kalau beli grosiran (10 tahun) bisa mendapatkan harga RM 95/tahun atau Rp. 350.090. Sedangkan di situs Klserver.net harga domain .my dipatok flat RM 99/tahun atau Rp. 364.831. Jadi klaim bahwa anything.id merupakan domain cTLD termurah sama sekali tidak benar.

Screenshot laman Exabytes.my (dok pri)

Pada akhirnya uanglah yang berkuasa. Padahal domain merupakan aset negara yang harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan hanya untuk mereka yang berduit! MERDEKA!


*) Penulis bukannya tidak kuat membeli anything.id. Tapi eman wae kalau uang segitu dipakai untuk membeli sesuatu yang seharusnya bisa lebih murah.


You may also like

4 komentar:

  1. kalau memakai harga registrasi sebesar itu nasibnya akan sama dengan domain .sg, .my dan .hk, tidak popular dan tidak akan dapat bersaing dan sejajar dengan domain cctld lain yang lebih murah semisal : .me, .co, .in,.uk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia masalahnya. Pandi selalu gembar-gembor bangga memakai domain .id tetapi disisi lain Pandi mempremiumkan domain .id. Sungguh ironi.

      Hapus
  2. Mas, carane pindah dri blog ke com/net itu gmn ya? saya beli domainya namecheap soalnya lbh murah. trs, sya udh dftr blogger kediri tpi blm di bls via email -_-. trims ohh iya 1 lgi, bedanya net sama com itu apa ya? keunggulan dan kelemahanya ap? trims.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita ngobrol lewat FB saja ya fb.me/teguhs21

      Hapus

Silahkan berkomentar secara sopan dan tidak melanggar etika. Komentar yang berbau spam akan langsung saya hapus.